Urutan Pekerjaan Pembangunan Rumah
urutan pekerjaan pembangunan rumah, Dalam mengerjakan pembangunan sebuah rumah, kita harus melaksanakannya dengan urutan pekerjaan yang jelas, agar pada saat pelaksanaan pembangunannya bisa teratur dan tidak saling tumpang tindih. Dengan membuat urutan pekerjaan yang jelas, maka pembangunan rumah bisa lebih efektif dan efisien. Pada dasarnya urutan dalam pembangunan rumah bisa digolongkan menjadi lima golongan besar : Persiapan Lahan, Pengerjaan struktur, pengerjaan arsitektural, pekerjaan mekanikal elektrikal dan pekerjaan kosmetik. Karena urutan ini sangat penting untuk kesuksesan dalam membangun sebuah rumah maka pada artikel kali ini, kita akan membahas urutan pekerjaan pembangunan rumah agar pekerjaan pembangunan lebih tepat sasaran.
Persiapan urutan pekerjaan pembangunan rumah pertama Lahan
Tahap awal yang perlu kita lakukan adalah membuat persiapan pada lahan yang nantinya akan menjadi area di mana rumah tersebut akan dibangun. Persiapan lahan ini penting untuk membuat lahan menjadi layak untuk tempat pelaksanaan pekerjaan bangunan juga untuk bangunan itu sendiri.
- Pembersihan Lahan
Pembersihan ini bisa berupa pembukaan lahan (menghilangkan beberapa rintangan seperti pohon, semak, atau pengisi lahan lainnya), meratakan area (bisa dengan pengerukan atau juga penimbunan lahan).
- Pengukuran
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui elevasi area, juga untuk membantu pembuatan site plan bangunan. Pekerjaan ini juga untuk mendapatkan hasil data fisik lahan antara lain, luasan lahan, ketinggian dan elevasi tanah, dan penentuan titik-titik acuan untuk pembangunan (sumbu, as dan koordinat bangunan).
- Pemasangan bouwplank
Ini adalah pekerjaan untuk menampilkan hasil dari pekerjaan pengukuran dan nantinya akan dijadikan acuan pekerjaan-pekerjaan bangunan terutama yang berkaitan dengan garis-garis koordinat bangunan.
- Site plan
Menentukan letak-letak bangunan dan sarana-sarana pendukung pekerjaan (pagar sementara, lokasi penempatan material, gudang, air, listrik dan sirkulasi pekerjaan.
Pekerjaan Struktural
Setelah lokasi telah siap, maka tahap berikutnya yang harus kita kerjakan adalah pekerjaan struktural. Pekerjaan struktural dibagi menjadi dua, yang pertama adalah pekerjaan struktural bawah, dan yang kedua adalah pekerjaan struktural atas.
- Struktur Bawah
Yang termasuk dalam pekerjaan struktur bawah adalah setiap pekerjaan yang berhubungan dengan pondasi bangunan. Pengerjaan struktur bawah ini bermacam-macam tergantung pada bangunan dan jenis tanah. Namun secara umun pekerjaan struktur bawah biasanya meliputi.
- Galian : penggalian tanah dengan kedalaman tertentu untuk nantinya penanaman pondasi. Tingkat kedalaman sebuah galian pondasi biasanya ditentukan oleh karakter tanah dan ketingginggan bangunan.
- Pembuatan Podasi : Jenis pondasi yang akan diterapkan juga harus memenuhi kriteria yang sesuai dengan karakter tanah dan ketinggian bangunan rumah. Beberapa mungkin memerlukan pembuatan pondasi dengan susunan batu kali, ada juga mungkin yang perlu pondasi cakar ayam dan lain sebagainya.
- Pembuatan Sloof : adalah sebuah perkuatan yang terbuat dari beton bertulang dipasang pada atas pondasi dengan tujuan agar bangunan diatasnya lebih kuat karena beban akan jatuh secara merata. Sloof juga berfungsi sebagai lapisan kedap air yang mencegah air naik dan membasahi dinding.
- Struktur Atas
Yang termasuk dalam struktur atas adalah segala jenis struktur yang berada di atas struktur bawah. Berikut adalah beberapa jenis struktur atas.
- Kolom : adalah sebuah batang beton vertikal dan berfungsi sebagai tiang atau penerima beban dari struktur (bangunan) di atasnya. Adapun kolom memiliki beberapa jenis :
- Kolom beton bertulang : beton dengan tulangan baja di dalamnya. Tulangan pada kolom beton bertulang ada yang dirangkai biasanya dari beberapa baja yang dirangkai berbentuk kotak, ada juga yang spiral, dan ada juga baja berbentuk pipa atau batang H.
- Kolom praktis : beton tanpa perkuatan baja di dalamnya yang biasanya diletakkan diantara kolom utama dan fungsinya untuk membantu kolom utama tersebut.
- Balok : beton bertulang yang nantinya akan mengikat setiap kolom dengan kolom lainnya sehingga meratakan beban bangunan pada setiap kolom secara merata.
Pekerjaan Arsitektural
Pekerjaan ini adalah pembentukan secara utuh bangunan sampai tahap bangunan dinyatakan benar-benar layak untuk digunakan. Yang tergolong pekerjaan arsitektural adalah.
- Dinding :Pada tahap pembuatan dinding ini beberapa pekerjaan yang dilakukan antara lain, penyusunan material dinding (batu bata merah, batako, bata ringan, dsb), pelster sampai dengan acian.
- Kusen, Pintu Dan Jendela : Pekerjaan yang bisa dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai adalah pemasangan Kusen, Pintu dan Jendela. Khusus untuk pemasangan kusen, pekerjaan ini biasanya juga di lakukan bersamaan dengan pembuatan dinding.
- Atap : Pekerjaan atap biasanya dilakukan setelah pengerjaan dinding selesai, namun untuk struktur atapnya terkadang ada yang dikerjakan pada saat pembuatan struktur atas.
- Lantai Dan Plafon : Pengerjaan lantai dan plafon bisa dilaksanakan setelah pekerjaan dinding dan atap benar-benar selesai.
Pekerjaan Mekanikal Dan Elektrikal
Pada dasarnya pekerjaan ini sudah dimulai sejak tahap pekerjaan arsitektural. Bahkan beberapa ada yang sudah harus dimulai sejak tahap struktural. Ini dikarenakan beberapa komponen dari pekerjaan ini harus berkaitan dengan beberapa pekerjaan sebelumnya.
- Instalasi Sanitasi
Pekerjaan ini berkaitan dengan saluran pembungan air kotor, meliputi, pembuatan tempat pembuangan, pembuatan saluran (pipa-pipa) pembuangan, sampai dengan pemasangan alat-alat sanitasi seperti washtafel, water closed, dll. Oleh karena itu pengerjaannya sudah berlangsung sejak tahap struktural bangunan namun penyelesaian totalnya bisa sampai setelah tahap arsitektural.
- Instalasi Air Bersih
Hampir sama dengan instalasi sanitasi, tahap pengerjaan instalasi air bersih juga sudah dimulai sejak tahap struktural. Instalasi air bersih meliputi, pembuatan sumur mata air, pipa-pipa saluran, sampai dengan keran-keran air dan berbagai perlengkapan air bersih lainnya.
- Instalasi Listrik
Pekerjaan ini meliputi pemasangan jalur-jalur listrik sampai dengan pemasangan lampu dan beberapa komponen kelistrikan seperti, stop kontak, saklar, dll.
Pekerjaan Kosmetik / Finishing
Ini adalah tahap akhir sebuah pekerjaan bangunan. Pekerjaan-perkerjaan yang tergolong dalam tahap ini adalah, pengecatan, cladding, wallpaper, pemasangan-pemasangan aksesoris-aksesoris bangunan, dan berbagai macam pekerjaan yang tujuannya adalah untuk mempercantik interior maupun eksterior sebuah bangunan.
Demikian artikel singkat mengenai urutan Pekerjaan Pembangunan Rumah agar dalam mengerjakan bangunan dapat lebih efektif dan efisien
Baca juga :
Beda strata tittle dng HGB
Investasi yang menguntungkan